Ke Khawatiran John Aldridge Akan Transfer LFC Januari Ini

‪‎


John Aldridge : aku khawatir bahwa kegagalan Liverpool di kegiatan transfer akan menghantui kita di bulan Mei (maksud : Klasemen akhir BPL adalah tgl 11 mei, dan LFC akan menyesal jika tidak masuk UCL) Kami memiliki kesempatan besar untuk memperkuat skuad selama jendela transfer Januari tapi kita gagal untuk memanfaatkannya dan menurut saya itu gila

Para fans Liverpool mengatakan bahwa mereka prihatin dengan kebijakan transfer klub dan saya harus setuju dengan banyak hal yang saya dengar .

Ada tampaknya hal- hal yang bertentangan tentang cerita kegagalan transfer Yehven Konoplyanka . Dnipro mengatakan LFC tidak datang dengan uang tunai hingga batas akhir waktu penutupan transfer, sementara Liverpool bersikeras kegagalan transfer diakibatkan karna pemilik klub Ukraina tersebut menolak untuk menandatangani dokumen.

Apa yang kita tahu adalah bahwa Liverpool sudah kehilangan pemain yang sangat bagus. Dan itu bukan pertama kalinya selama beberapa tahun terakhir dan itu membuat saya sangat frustasi .

Jika Dnipro memang mengacaukan transfer konoplyanka maka saya ingin mendengar Ian Ayre atau owner keluar dan memberi penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi

Sebagai fans kita ingin tahu mengapa penawaran selalu berakhir buruk dan tidak pernah terjadi kesepakatan. Kita tampaknya selalu kalah dengan klub rival dalam memburu pemain atau pemain itu sendiri yang akhirnya bertahan di klub lamanya.

Aku tahu anda (FSG/JWH) ingin menjaga bisnis anda agar tetap privacy tetapi para fans butuh pencarahan. Mengapa kita begitu terlambat mengajukan penawaran? Mengapa kita menghabiskan waktu begitu lama untuk mendatangkan Mohamed Salah yang akhirnya pergi ke Chelsea ?

Mengapa klub sebesar Liverpool mengandalkan pemain pinjaman seperti Aly Cissokho dan Victor Moses ?

Faktanya adalah kita harus bersaing dengan yang terbaik dan kita harus mampu mendapatkan yang terbaik .

Kita adalah klub besar dan kita harus mencari pemain hebat senilai £20 juta, dan bukannya berjudi dengan pemain £ 6 atau £ 7 juta dimana kita tidak tahu apakah pemain itu bisa memberi konstribusi buat club.

Kritik pedas dari legenda buat manajemen klub, mudah-mudahan JW Henry (FSG) menyadari bahwa sekarang dia sedang mengurus klub besar yang berusaha bangkit dan bukannya mengurus perusahaan di amerika.
Ada tampaknya hal- hal yang bertentangan tentang cerita kegagalan transfer Yehven Konoplyanka . Dnipro mengatakan LFC tidak datang dengan uang tunai hingga batas akhir waktu penutupan transfer, sementara Liverpool bersikeras kegagalan transfer diakibatkan karna pemilik klub Ukraina tersebut menolak untuk menandatangani dokumen.
Apa yang kita tahu adalah bahwa Liverpool sudah kehilangan pemain yang sangat bagus. Dan itu bukan pertama kalinya selama beberapa tahun terakhir dan itu membuat saya sangat frustasi .
Jika Dnipro memang mengacaukan transfer konoplyanka maka saya ingin mendengar Ian Ayre atau owner keluar dan memberi penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi
Sebagai fans kita ingin tahu mengapa penawaran selalu berakhir buruk dan tidak pernah terjadi kesepakatan. Kita tampaknya selalu kalah dengan klub rival dalam memburu pemain atau pemain itu sendiri yang akhirnya bertahan di klub lamanya.
Aku tahu anda (FSG/JWH) ingin menjaga bisnis anda agar tetap privacy tetapi para fans butuh pencarahan. Mengapa kita begitu terlambat mengajukan penawaran? Mengapa kita menghabiskan waktu begitu lama untuk mendatangkan Mohamed Salah yang akhirnya pergi ke Chelsea ?
Mengapa klub sebesar Liverpool mengandalkan pemain pinjaman seperti Aly Cissokho dan Victor Moses ?
Faktanya adalah kita harus bersaing dengan yang terbaik dan kita harus mampu mendapatkan yang terbaik .
Kita adalah klub besar dan kita harus mencari pemain hebat senilai £20 juta, dan bukannya berjudi dengan pemain £ 6 atau £ 7 juta dimana kita tidak tahu apakah pemain itu bisa memberi konstribusi buat club.
Kritik pedas dari legenda buat manajemen klub, mudah-mudahan JW Henry (FSG) menyadari bahwa sekarang dia sedang mengurus klub besar yang berusaha bangkit dan bukannya mengurus perusahaan di amerika.




SUMBER : 
Liverpool FC ( Indonesia Fans Club )